Tidakdinafikan bukan mudah untuk pasangan yang sudah berpisah menjalani hidup bekerjasama dalam hal melibatkan kepentingan anak-anak. Bercerai tidaklah bermaksud untuk bermusuh. Apa yang perlu dilakukan adalah melihat ke depan. Kehidupan lalu yang pernah dilalui bersama perlu disesuaikan terutamanya apabila melibatkan kepentingan anak-anak.
Kemudianyang kedua, apakah perceraian adalah jalan terbaik? Mungkin saja jalan terbaik pada sebuah keadaan. Karena itu di dalam syariat ini ada bab mengenai perceraian karena memang ada sebagian orang yang bertemu dalam ikatan pernikahan dan ikatan itu tidak membantu mereka untuk lebih beribadah kepada Allah سُبْحَانَهُ
Terlebihusai cerai dari mendiang Glenn Fredly, Dewi Sandra yang dinikahi petinggi Grand Indonesia itu nampaknya hidup bahagia. Lantas, perihal apa Dewi Sandra mengungkit soal takdir dan menulis pesan menyentuh untuk suaminya? “Semoga Allah takdirkan takdir terbaik di dunia dan di akherat kelak,” imbuh Dewi Sandra.
Sayapernah mendengar bahwa Allah membeci tentang perceraian, tapi bagaimana degan takdir yang menentukan sebuah hubungan harus melakukukan perceraian? yang kedua apabila suami telah mentalak istri dengan berkata cerai, apakah itu sudah sah di dalam agama terhdap perceraian itu sendiri? Jawaban: Alhamdulillah, Baca Selengkapnya
TakdirMubram; Takdir Mubram yaitu takdir yang sudah ditulis dalam Lauhul Mahfuzh. Tidak akan ada pengurangan, penambahan, atau pengubahan pada takdir ini. Ini adalah ketentuan Allah Swt. yang pasti berlaku dan tidak dapat terhalang atau diubah oleh sesuatu apa pun. Contohnya, kehidupan dan kematian. Allah SWT berfirman,
1 berkahwin atas dasar saling mencintai alhamdulillah itu merupakan jodoh ada pula yang berkahwin hanya sebelah pihak sahaja yg mencintai sebelah pihak yang lain tetapi alhandulillah berakhir dgn perkahwinan. 2. tidak jatuh cinta antara satu dengan yang lain tetapi berkahwin atas dasar mengikut kehendak keluarga situasi ini banyak terjadi
Beritadan foto terbaru Takdir Allah - Cerai dari Engku Emran Setelah 2 Tahun Nikah, Laudya Cynthia Bella Pasrah dan Sebut Takdir Allah Jumat, 1 April 2022 Cari
PertanyaanQada dan Qadar. 1. Bagaimana Pemahaman yang benar dalam memahami Qada dan qadar? Yaitu mengikuti pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah, yaitu Allah telah menentukan segala sesuatu, tetapi manusia juga punya andil kuasa dalam perbuatan yang ia lakukan. Sehingga terkadang timbul sesuatu yang disebut kasab, yaitu Perbuatan
KataSayyidatuna Robiah: "Gimana kau lakukan itu dalam keadaan nyaman dan salatlah dahulu". Maka ketika maling itu bersujud, Robiah berdoa: "Ya Allah, dia datang tidak dapat apa-apa, maka bukakanlah hatinya, kini ia datang mengetuk pintu-Mu, maka anugerahkan padanya". "Saat tidak ada iman, maksiat dicari bela-belain nafsu.
Lagilagi, Dewi berusaha menahan kejanggalan itu, padahal selama lima tahun berumah tangga, ia tidak pernah menuntut apa pun dari Angga. 5. Pernikahan terakhir. Awalnya Dewi memimpikan pernikahannya yang ketiga ini tidak berakhir sama dengan pernikahan pertama dan keduanya. Karena itu, Dewi tak memungkiri adanya kesedihan harus berpisah
JDIOQlh. - Setiap manusia memiliki takdir yang ditentukan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Kata “takdir” berasal dari bahasa Arab qadara’ atau yuqaddiru’ atau taqdir’ yang secara arti harfiah dimaknai sebagai ukuran’, ketentuan’, kemampuan’, atau kepastian’. Sedangkan takdir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI diartikan sebagai ketentuan Allah atau Tuhan’. Islam membagi takdir menjadi 2 yakni takdir mubram dan takdir muallaq. Pengertiannya adalah sebagai berikut 1. Takdir mubram Ini adalah takdir yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wata’ala bagi makhluk-Nya dan tidak lagi bisa diubah. Takdir ini mutlak sifatnya sehingga manusia hanya dapat menerima dengan ikhlas ketentuan tersebut. Misalnya adalah waktu kelahiran, waktu kematian yang tidak bisa diubah lagi. 2. Takdir muallaq Ini adalah jenis takdir yang masih dapat diubah melalui cara ikhtiar atau usaha serta doa. Takdir ini tidak mutlak sifatnya melainkan ditentukan juga oleh manusia yang menjalaninya, namun tetap juga harus mengharapkan keridaan dari Allah. Misalnya adalah belajar untuk memahami ilmu, jika tidak belajar maka tidak akan paham. Atau bekerja untuk mencari rezeki, banyak sedikitnya rezeki yang didapat tetap menjadi ketentuan Allah. Ketentuan takdir yang ada dalam ayat-ayat Al Qur’an Surah Al Furqon ayat 2 Allah yang menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukurannya. Itu adalah takdir yang mutlak dan hanya Allah saja yang dapat melakukannya. Penciptaan langit dan bumi beserta segala yang ada di dalam semesta adalah salah satu takdir yang tak dapat diubah. Misalnya ukuran planet, ukuran manusia, ukuran matahari, dan semuanya sangat rapi dan cermat. Hal itu tertulis dalam QS Al-Furqon ayat 2 الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا Artinya “Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaanNya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya” QS Al-Furqon 2. Surah At-Thalaq ayat 3 Dalam hal ini, dibahas bahwa rezeki termasuk bagian dari takdir yang ditentukan oleh Allah terhadap semua makhluknya. Tidaklah berkurang rezeki seseorang jika sudah ditetapkan, sehingga tak seharusnya manusia khawatir. Yang harus dilakukan adalah berusaha, serta berharap hanya kepada Allah saja. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Artinya “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” QS At-Thalaq 3 Menurut tafsir Jalalayn, dalam laman makna ayat ini adalah Allah dapat memberi rezeki yang arahnya tidak pernah diduga dan disangka sebelumnya, jika seorang hamba bertawakal hanya pada-Nya saja. Niscaya Allah akan memberi kecukupan. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya tentang apa yang dikehendaki-Nya. Allah yang menakdirkan seseorang hidup penuh kecukupan atau hidup sengsara. Surah Al-A’la ayat 1-3 Tugas setiap hamba adalah selalu beribadah dan memuji Tuhannya Yang Maha Tinggi, karena sejatinya semua di dunia ini tidak akan ada jika tidak diciptakan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Penciptaan tersebut pun sangat rapi, teliti, tidak ada salah dan sesuai kadarnya masing-masing. Seperti isi dari surat Al-A’la ayat 1-3 Artinya “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi. yang menciptakan, dan menyempurnakan penciptaan-Nya, dan yang menentukan kadar masing-masing dan memberi petunjuk.” QS Al-A’la ayat 1-3 Surah Ar-Ra’d ayat 11 Salah satu takdir atau ketentuan Allah yang mengagumkan adalah keberadaan malaikat yang selalu mengikuti dan mencatat amal perbuatan manusia. Malaikat tersebut mengikuti perintah Allah tanpa pernah membantah. Juga, tentang sebagian takdir yang dapat diubah dengan usaha dari manusia, karena Allah pun memerintahkan umat Islam untuk terus berusaha dan tidak diam dan pasrah terhadap kehidupan. Artinya “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS Ar-Ra’d 11 Surah Ar-Ra’d ayat 39 Mengutip laman yang dimaksud dengan Ummul Kitab atau Lauh Mahfuzh berdasarkan tafsir Ibnu Katsir adalah “lembaran yang terjaga” tempatnya tinggi, terjaga dari penambahan, pengurangan, perubahan dan penggantian. Di kitab Lauh Mahfuzh dicatat takdir setiap makhluk. Dalam Al Quran surat Ar-Ra'd ayat 39 dijelaskan يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ Artinya “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab Lauh mahfuzh.” Meyakini takdir bukan berarti pasrahMeyakini bahwa semua takdir yang dialami oleh manusia adalah berdasarkan ketentuan Allah, bukan berarti manusia hanya boleh pasrah menerima. Seperti dijelaskan bahwa ada takdir yang bisa diubah atau takdir muallaq, maka berusaha juga bagian dari menerima takdir tersebut. Seperti misalnya takdir seseorang mengalami sakit, maka mencari obat untuk kesembuhan juga bagian dari takdir karena yang menciptakan obat dari setiap penyakit adalah Allah Subhanahu wata’ juga Ayat Al-Qur'an Tentang Semangat dan Motivasi Hidup Ayat Al-Qur'an Tentang Ilmu Pengetahuan & Kewajiban Menuntut Ilmu - Sosial Budaya Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Dhita Koesno
Takdir atau dalam bahasa arab yang dikenal dengan qodar adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi karena pilihan makhluk itu sendiri yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di hari akhir. Takdir ialah bentuk kuasa Allah yang wajib diterima dan diimani. Pandangan orang secara umum, takdir ialah segala sesuatu yang telah terjadi. Takdir dapat terjadi dalam bentuk apapun, baik itu dalam hal kehidupan sehari hari, kesehatan, takdir jodoh menurut islam, dan kita melihat seseorang yang sering bersedih karena tidak bisa menerima takdirnya dan menganggap hidupnya kurang beruntung daripada orang lain yang dipandangnya selalu bahagia. Bagaimana pandangan islam mengenai hal tersebut? Bagaimana pula cara agar kita senantiasa berada dalam petunjukNya dalam menghadapi takdir? Untuk lebih memahami mengenai takdir Allah, dalam kesempatan kali ini penulis akan membahasnya secara lengkap, yuk simal artikel berikut mengenai cara menyikapi takdir PercayaSebagai orang yang beriman, kita harus percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah memiliki rencana yang terperinci dan terbaik untuk semua hambaNya, termasuk manusia. manusia wajib percaya bahwa Allah tidak akan memberikan takdir baik itu takdir baik maupun buruk tanpa menyimpan hikmah di baliknya. Percaya adalah kunci utama dari ketenangan hati. Jika percaya akan rencana Allah yang terbaik maka tidak akan ada khawatir ataupun rasa sedih dalam cara menyikapi takdir Allah dan merupakan cara meningkatkan akhlak sebagai umat MengimaniKeutamaan iman dalam islam diantaranya iman pada qodar takdir termasuk rukun iman tidak sah keiman seseorang jika tidak menerima takdir. “Tidaklah seorang hamba itu beriman kepada takdir yang baik dan buruk dari Allah, hingga ia mengetahui bahwa apa yang menimpanya bukan karena kesalahnnya dan kesalahannya itu tidaklah akan menimpanya”. HR Tirmidzi.3. MembenarkanManusia tidak boleh ragu akan takdir Allah, wajib untuk membenarkan bahwa Allah tidak pernah merencanakan sesuatu tanpa hikmah yang mulia dan tanpa rencana yang lebih indah ke depannya. Manusia harus membenarkan bahwa hidup selalu berputar, sikapi takdir Allah dengan cara membenarkannya baik itu takdir baik ataupun takdir buruk sebab hal demikian termasuk keutamaan berbaik sangka kepada Tawakal“Sekali kali tidak akan menimpa apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami, Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang orang yang beriman akan bertawakal”. QS At Taubah 51. Cara menyikapi takdir Allah adalah dengan bertawakal, yaitu dengan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu harapan di waktu terbaik yang ditentukan olehNya. tawakal dalam islam akan senantiasa mendekatkan dan menjadi jalan ridho bukan hanya menyerah dan berdiam diri, tetapi wajib disertai dengan usaha yang sungguh sunguh untuk mengubah keadaan atau takdir yang dialaminya. Wajib selalu percaya bahwa Allah akan memberikan segalanya yang terbaik sesuai usaha yang dilakukan hamba Nya. Jika berusaha baik, maka akan menerima hasil yang baik, jika belum mendapatkan hasil yang diinginkan, tetap wajib terus berusaha dan Tidak MenyerahRasulullah selalu memerintahkan umatnya untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuannya, cara menyikapi takdir Allah ialah dengan berusaha dan tidak boleh menyerah, putus asa adalah tanda bahwa orang tersebut tidak percaya pada kebesaran Allah. “Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan sekali kali kamu merasa tidak berdaya”. HR Abu Hurairah.6. Jauhi Berandai andaiTakdir, apapun itu ialah yang terbaik, cara menyikapi takdir Allah tidak boleh diterima dengan penyesalan atau harapan untuk bisa mengubah takdir yang telah terjadi. Maksudnya ialah dengan berandai andai untuk dapat kembali ke masa lalu dan mengubah peristiwanya agar menerima hasil sesuai yang diinginkan, hal demikian tidak diperbolehkan dalam agama. “Janganlah engkau berkata seandainya aku berbuat begini tentu begini dan begitu tentu akan seperti ini dan seperti itu”. HR Muslim.7. Mohon Pertolongan AllahTakdir ialah bagain dari kuasa Allah, untuk menghadapinya sebagai makhluk yang lemah wajib untuk memohon pertolongan Allah agar dapat menjalani dan mengambil keputusan sesuai petunjukNya. “Dan sekali kali tidaklah Rabb mu menganiaya hamba hamba Nya”. QS Fushshilat 46.8. Instropeksi Diri“Musibah yang menimpa kalian adalah hasil dari perbuatan tangan kalian sendiri”. QS As Syuuraa 30. Sebagai manusia tentu pernah berbuat kesalahan secara sadar, contohnya ialah sudah mengetahui tentang perbuatan yang termasuk dosa tetapi tetap melakukan perbuatan tersebut, akibatnya takdir Allah akan mengikuti sesuai perbuatan yang Mohon Rahmat AllahCara menyikapi takdir ialah dengan memohon rahmat Allah agar mendapat hikmah yang terbaik dan diberi takdir yang lebih baik pula ke depannya. Allah maha pemurah, setiap manusia yang memohon dengan kesungguhan pasti akan dikabulkan. “Dan rahmat ku meliputi segala sesuatu”. QS Al A’raf 156. Jelas dari firman tersebut bahwa Allah memberikan rahmat untuk hambaNya dalam setiap Allah Tempat Kembali“Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”. QS Al Mu’minum 115. Ingat bahwa Allah menciptakan manusia di dunia ini hanyalah sebagai ujian untuk bekal kehidupan di akherat, begitu pula dengan takdir, apapun yang dikehendaki Allah akan menjadi jalan untuk manusia sebagai jalannya untuk beribadah dan mendekat Ingat Kehidupan di AkheratBagaimana cara kita menyikapi takdir Allah, itulah yang akan menentukan kehidupan di akherat kelak, jika selalu percaya dan berprasangka baik pada takdir yang Allah berikan, maka pada masa ke depannya orang tersebut akan mendapat petunjuk dan takdir yang lebih baik untuknya, baik takdir yang aan diterima di dunia maupun di akherat. “Apakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggung jawaban?”. QS Al Qiyamah 36.12. Ujian dari AllahSetiap umat mukmin tentu paham bahwa hidup di dunia adalah sementara, kehidupan di dunia hanya perhiasan dan ujian belaka, begitu pula takdir yang diberikan Allah, merupakan ujian untuk tingkat keimanan dan kesabarannya. Ketika menghadapi ujian berupa hal yang menyenangkan ataupun kurang menyenangkan tentunya tetap wajib diterima dengan sabar dan berusaha melakukan yang terbaik sesuai Mohon Perlindungan AllahCara menyikapi takdir Allah adalah dengan memohon perlindungan dariNya dari hal hal yang berbahaya atau hal yang tidak baik untuk kita menurutNya, mohon perlindungan dari godaan syetan dan hawa nafsu yang dapat melemahkan iman dan mengarahkan ke hal yang maksiat. sebagai makhluk Allah yang lemah, wajib selalu mohon perlindungan agar tidak memiliki hati yang mudah terombang ambing. “Tidak ada seorangpun di langit dan bumi kecuali akan datang kepada Tuhan yang maha pemurah selaku seorang hamba”. QS Maryam 93.14. Mohon KeselamatanJangan lupa memohon keselamatan di setiap shalat sebagai wujud pasrah dan memohon perlindungan dari segala mara bahaya dari takdir yang telah terjadi tersebut. Hal tersebut telah dilakukan oleh orang orang sholeh terdahulu, ketika menerima suatu takdir baik ataupun buruk mereka akan memohon keselamatan dari segala sesuatu yang buruk. “Mereka mengucapkan kata kata yang mengandung keselamatan”. QS Al Furqon 63.15. Berfikir PositifBerfikir positif dapat menjadi cara menyikapi takdir Allah yang akan memberikan ketenangan pada hati orang yang melakukannya. Berfikir positif membuat hati menjadi lebih semangat dan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat dalam setiap urusan yang dihadapi. Sedangkan Allah memberikan sesuatu sesuai prasangka hambaNya, jika berfikir positif pada Allah, maka Allah juga memberikan hal yang positif IkhlasIkhlas adalah sikap menerima dan pasrah akan ketentuan Allah. Ikhlas dilakukan semata karena Allah, bukan karena urusan duniawi atau karena orang lain. ikhlas menjadi jalan untuk mendapat kebaikan dan ridho Allah. Ikhlas dalam menyikapi takdir Allah dilakukan dengan cara menyadari bahwa setiap takdir ialah hakNya sebagai pencipta. Dan setiap manusia wajib menerima dan menjalani takdir yang ditetapkanNya dengan Mohon Ampunan AllahSebagaimana firman Allah, takdir yang terjadi atau yang menimpa manusia adalah sesuai perbuatan manusia itu sendiri. jika mendapatkan takdir yang baik, wajib bersyukur dan memperbaiki diri leb baik lagi. Begitu pula jika menerima takdir yang menurut kita kurang membahagiakan, mohon ampun pada Allah jika hal tersebut mungkin adalah kesalahan dari kita sendiri.“Dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan kesalahan kalian”. QS As Syuura 30. Allah menyukai hambaNya yang senantisa memperbaiki diri dan memohon ampunan kepadaNya, ampunan Allah akan membawa manusia dalam urusan dunia dan akherat yang lebih berkah sehingga akan mendapat takdir dan jalan hidup yang terbaik artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk memperbaiki akhlak kita ya sobat, semoga selalu percaya dan beriman pada takdir yang Allah tentukan. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dewasa ini marak pernikahan di luar kelaziman pada umumnya, seperti seorang gadis muda belia nan cantik mendapatkan jodoh seorang kakek tua. Ada juga kita dapati seorang jejaka muda yang mendapati seorang janda, nenek tua. Semua bisa saja terjadi, inikah yang namanya jodoh? Tak hanya itu, banyak pula pasangan menikah yang mendapatkan jodoh yang begitu kontras baik secara fisik maupun psikis antar ke duanya. Ada sejodoh yang begitu kontras kita dapati secara kasat mata. Si pria berkulit hitam legam, sedang si wanita berkulit putih mulus. Ada lagi, si pria bertubuh kurus kerempeng yang mendapatkan jodohnya seorang wanita yang subar nan bulat, sehingga ketika bersanding keduanya bak angka satu dan nol, alias angka memang sebuah misteri yang tak pernah bisa ditebak sebelumnya. Siapa sangka kedua muda-mudi yang sudah kenal, berpacaran lama justru tak berjodoh, putus di tengah jalan. Sebaliknya, terkadang seorang teman biasa bahkan seorang yang dulu dibenci, malah ternyata bersanding dengannya di kursi pelaminan. Proses penemuan jodoh yang sejati pun tak pernah terduga. Bahkan di luar nalar logika manusia. Ada seorang teman yang begitu akrab mencintai tetangganya sejak kecil, ternyata berjodoh dengan orang jauh, bahkan orang asing yang tak pernah dikenalnya sama sekali. Sebaliknya, ada pula seseorang yang tekah lama menjalin asmara dengan orang jauh, perantauan tetapi akhirnya kandas, dan uniknya justru akhirnya berjodoh, menikah dengan tetangga atau teman kecilnya dulu. Jodoh pun tak ada yang tahu sampai kapan waktunya. Ada yang mengira, para orang tua kita yang dulu dijodohkan, tanpa perkenalan, tanpa pacaran justru berjodoh langgeng abadi, sampai beranak pinak dan memiliki banyak cucu. Sebaliknya, zaman sekarang banyak kita temui, pasangan yang dulu lama saling mengenal, lama berpacaran, tetapi anehnya setelah bertemu di pelaminan, mengucap janji setia melalui ijab qabul, ternyata tak berusia lama pernikahannya. Apakah jodohnya memang hanya sampai di situ? Jodoh memang sebuah misteri Ilahi. Rasanya kalimat itu memang benar adanya. Apalagi jika kita kaji Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 21, yang berbunyi Wa min Ayatihii an kholaqo lakum min anfusikum azwajan litaskunuu ilaiha wa ja'ala bainakum mawaddatan wa rahmah. Inna fi dzalika la aayatil liqaumiy yatafakkaruun Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Jika kita kaji ayat tersebut, terdapat satu kata terkait perjodohan, yakni "an kholaqo", yang berarti Allah itu benar-benar menciptakan perjodohan sendiri. Kata an kholaqo dalam bahasa Arab berarti, menciptakan. Sama halnya ketika Allah menciptakan langit, bumi dan seisinya, pada dasarnya tak butuh makhluk. Itu adalah hak prerogatif Allah. Pada hakekatnya tak butuh "mak comblang" atau perantara sekaliipun, karena hakekatnya jodoh itu memang sudah bagaimana dengan perceraian yang kini marak terjadi, apakah ini juga merupakan bagian dari takdir, atau ketetapan Tuhan? Jika kita telusuri ayat 21 surat Ar-rum, ada satu kalimat yang berbunyi 'wa ja'ala bainakum mawaddatan wa rahmah'. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya